Arsari Tambang PT MSP Komitmen Jaga Alam, Harwendro Ingin Babel Kembali Hijau

Daerah151 Dilihat

Foto  : Penanaman Pohon Serentak se Indonesia 2025

Bangka Penaexpres.com : Arsari Tambang PT Mitra Stania Prima (MSP) berkomitmen untuk terus menghijaukan (reboisasi) Bangka Belitung. Sebagai perusahaan pertambangan yang memiliki integritas terpercaya di kancah nasional dan internasional, PT MSP menjadikan program pelestarian lingkungan sebagai prioritas di masa depan.

Hal ini berkorelasi langsung dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang ingin memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.

Direktur PT MSP Harwendro Adityo Dewanto mengatakan Arsari Tambang sejak awal kokoh pendirian soal pelestarian lingkungan. Bagi perusahaan, menjaga lingkungan merupakan keharusan jangka panjang yang telah digulirkan sejak awal berjalannya operasional perusahaan demi keberlanjutan. Bersama Badan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Baturusa Cerucuk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, PT MSP menjadi ujung tombak penanaman pohon serentak se Indonesia Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Desa Mapur Riausilip Kabupaten Bangka, Selasa (14/1/2025).

“Ini suatu kebanggaan buat kita bisa berpartisipasi dan terus men-support pemerintah dalam hal yang positif (penanaman pohon),” kata Harwendro.

PT MSP secara berkelanjutan telah menghijaukan kembali lahan eks pertambangan. Terbukti tahun lalu, 27 hektar DAS di Desa Kerakas Kabupaten Bangka Tengah sudah berhasil ditanami pohon berbagai jenis seperti jambu mete, kayu putih dan cemara. Lokasi ini pun telah diserahterimakan kepada KLHK dan secara simbolis diterima langsung Menteri Kehutanan RI.
Rencananya, Arsari Tambang PT MSP akan meluaskan kawasan penanaman pohon. Tidak hanya di Kabupaten Bangka melainkan di Kabupaten Bangka Tengah dan Bangka Selatan. Setidaknya ada sekitar 709 hektar yang akan menjadi kawasan hijau atau rehab DAS di masa depan. Angka ini terdiri dari 366 hektar di kawasan operasional PT Mitra Stania Kemingking (MSK) dan 343 hektar di wilayah operasional PT Mitra Stania Bemban (MSB).

“Ke depan ada 709 hektar (bakal ditanami pohon). Dan sudah kita rintis. Nanti setelah selesai akan diserahkan ke KLHK,” ujar Harwendro.

Harwendro mengajak berbagai elemen untuk berkolaborasi dan bersinergi membangun daerah dengan berkomitmen menjaga lingkungan. PT MSP ingin menjadi motor penggerak lingkungan yang diharapkan dapat dicontoh para pelaku usaha pertambangan lainnya. Apalagi, isu lingkungan menjadi isu nasional yang harus menjadi tanggung jawab bersama.

“Mudah-mudahan yang nambang-nambang ini sadar, kalau sudah direklamasi jangan dirusak lagi. Kita ingin Bangka Belitung kembali hijau, itu harapan kita. Jadi mari menjaga lingkungan,” papar Harwendro

Koordinator Wilayah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kehutanan Provinsi Bangka Belitung Muchtar Efendi mengatakan kegiatan ini dilaksanakan serentak se Indonesia. Acara dipusatkan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan dipimpin Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni. Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dipusatkan di Desa Mapur Kecamatan Riausilip Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama dengan Arsari Tambang PT MSP. BPDAS mengapresiasi PT MSP telah secara berkelanjutan dan konsisten menjaga lingkungan alam dengan melakukan penanaman pohon.

“Ini jadi peluncuran atau _kick off_-nya Arsari Tambang untuk konsisten menjaga lingkungan alam. Dan tidak hanya di sini melainkan juga di Bangka Tengah dan Bangka Selatan. Harapannya kegiatan ini tidak menjadi seremonial belaka tetapi konsisten dan bisa diikuti pelaku usaha pertambangan lainnya,” papar Muchtar. (*)

 

Rilis : Humas Arsari Tambang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *