Jakarta – Pemerintah Kabupaten Bangka kembali meraih penghargaan bergengsi atas keberhasilan pembangunan daerah. Kali ini, Pemkab Bangka dinobatkan sebagai daerah terbaik di Indonesia dalam tata kelola stunting terintegrasi dengan pendidikan anak usia dini (PAUD).
Penghargaan SEAMEO REFCON Award 2025 diterima langsung oleh Kepala Bappeda Kabupaten Bangka mewakili PJ Bupati Bangka, Jantani Ali, pada acara Governing Board Meeting SEAMEO RECFON ke-14, yang digelar di Hotel Morrisey, Jakarta, pada 24 September 2025.
Acara ini disaksikan oleh perwakilan kementerian pendidikan dari 11 negara Asia Tenggara dan turut meluncurkan buku best practice pelaksanaan Early Childhood Care, Nutrition, and Education (ECCNE). Kabupaten Bangka termasuk satu dari enam daerah di Indonesia yang dipilih sebagai best practice.
PJ Bupati Bangka, Jantani Ali, menyatakan, “Penghargaan ini diberikan oleh Southeast Asian Ministers of Education Organization – Regional Centre for Food and Nutrition (SEAMEO RECFON) atas keberhasilan daerah dalam menurunkan stunting melalui implementasi Program Anakku Sehat dan Cerdas.
“Kami dedikasikan penghargaan ini kepada semua komponen hexahelix yang telah bekerja sinergi dalam pengelolaan stunting berbasis pendidikan usia dini,”ujar Jantani Ali.
Sementara itu, PJ Sekda Bangka, Thony Marza, menjelaskan bahwa pengelolaan stunting berbasis PAUD dilakukan melalui konvergensi hulu-hilir, mencakup pengelolaan kelembagaan, advokasi, pernikahan, kehamilan, pengasuhan, sanitasi, dan inovasi. Pendekatan hexahelix melibatkan enam pilar: pemerintah, pelaku usaha, perbankan, masyarakat, perguruan tinggi, dan media massa. Program ini juga bermitra dengan Poltek Kesehatan Pangkalpinang, Bank Sumsel Babel Sungailiat, forum CSR, media massa, dan komunitas masyarakat.
Kepala Bappeda, Pan Budi Marwoto, menambahkan, Pemkab Bangka menerima penghargaan kategori “Agung”, yaitu kategori tertinggi di Indonesia. Selain Bangka, Kabupaten Brebes, Lombok Timur, dan Tanjung Jabung Timur juga meraih kategori ini.
Penilaian SEAMEO REFCON didasarkan pada tiga capaian utama: kebijakan dan penganggaran terintegrasi dengan aksi konvergensi stunting, pelaksanaan penguatan layanan PAUD Holistik Integratif, dan penurunan angka stunting minimal 2% per tahun sejak program dimulai.
Salah satu program unggulan, Anakku Sehat dan Cerdas, telah berjalan sejak 2017 dan terbukti menurunkan stunting melalui integrasi lima komponen esensial pertumbuhan anak: lingkungan pengasuhan yang mendukung, pendidikan, kesehatan, gizi, serta kebijakan dan partisipasi multisektor.
Sementara itu, Perencana Ahli Muda Bappeda, Diah Asrina, menambahkan, “Program ini mencakup layanan gizi dan kesehatan, pendidikan, pengasuhan, dan perlindungan anak secara menyeluruh. Layanan PAUD HI juga mengembangkan karakter, moral, motorik kasar dan halus, kognitif, serta sosial-emosional anak. Pendekatan ini diterapkan melalui substitusi belanja rokok ke belanja nutrisi, layanan psikolog, parenting ayah, dan peningkatan kapasitas tenaga pendidik.”
Dengan penghargaan ini, Pemkab Bangka menegaskan komitmennya menuju zero stunting dan mempersiapkan generasi muda yang berkualitas, berintegritas, dan berdaya saing pada era bonus demografi mendatang.
(Kominfo Bangka)